Minggu, 29 Maret 2015

Keragaman Budaya Sebagai Sumber Konflik dan Sebagai Aset Budaya

Keragaman Budaya Sebagai Sumber Konflik Dan Sebagai Aset Budaya 

 

PEMBAHASAN 

Konflik Yang Timbul Akibat Adanya Keberagaman Budaya

1)      STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA
     Secara sosiologis, masyarakat Indonesia memiliki struktur sosial yang bersifat majemuk atau heterogen. Sifat masyarakat majemuk adalah sulit mengadakan integrasi sosial diantara kelompok sosial, sehingga dapat muncul konflik sosial yang mengganggu integrasi dan keutuhan masyarakat.
Ciri-ciri masyarakat majemuk menurut  van de Berghe :
  1. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda satu sama lain.
  2. Memiliki struktur sosial yang terbagi ke dalam lembaga yang bersifat komplementer
  3. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial dasar.
  4. Seringkali terjadi konfilik di anatara kelompok yang satu dengan lainnya.
  5. Intergrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan di bidang ekonomi
  6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok dengan kelompok lain.
Hal-hal tersebut menyebabkan adanya diferensiasi sosial antara satu kelompok dengan kelompok lain. Diferensiasi sosial tersebut diantaranya adalah :
  1. Diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaan adat istiadat (custom differentiation), karena adanya perbedaan etnik, budaya, agama, dan bahasa.
  2. Diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaan struktural (structural differentiation) karena adanya perbedaan kemampuan untuk mengakses sumber-sumber ekonomi dan politik.
2.    KONFLIK SOSIAL BERNUANSA SARA

     Konflik SARA ini terjadi akibat perbedaan suku bangsa, bahasa, ras, agama, kedaerahan, adat istiadat, dan budaya yang berpotensi mengancam integrasi Nasional. Salah satu contoh dari konflik sosial yang bernuansa SARA ini adalah perang Sampit. Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari pulau Madura. Konflik tersebut pecah pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak. Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan tempat tinggal. Banyak warga Madura yang juga ditemukan dipenggal kepalanya oleh suku Dayak.

3.     PRIMODIALISME DAN POLITIK ALIRAN

        Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya. Di bidang politik, muncul kecenderungan terjadinya politik aliran, yaitu kegiatan politik praktis anggota masyarakat yang didorong oleh sentimen primordial.  Pada saat ini, kecenderungan politik aliran tercermin dari pembentukan berbagai partai-partai berbasis agama yang ada di Indonesia, seperti PKS, PDS, PBB, PPP, dan Partai Krisna.

4.     SIKAP ETNOSENTRISME

     Etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain. Apabila tidak dikelola dengan baik, perbedaan buaya dan adat istiadat antarkelompok masyarakat tersebut akan menimbulkan konflik sosial akibat adanya sikap etnosentrisme dan dapat mendorong terjadinya sikap Xenophobia, yaitu perasaan kebencian terhadap orang asing yang berlebihan. Selain memiliki dampak negatif, sikap Etnosentrisme juga memiliki dampak positif untuk meningkatkan rasa nasionalisme pada suatu bangsa. Contoh positif sikap Etnosentrisme adalah pada saat terjadinya sengketa masalah kepulauan Ambalat di Kalimantan Selatan yang diklaim sebagai daerah Malaysia. Semenjak itu, muncul gelombang unjuk rasa yang dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat yang menuntut ketegasan pemerintah untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Adapun cara pemecahan konflik tersebut adalah sebagai berikut :
  • Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
  • Subjunction atau Domination, yaitu pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah dan menaatinya.
  • Majority rule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan dengan voting.
  • Minority consent, artinya kelompok mayoritas yang menang.
  • Compromise, artinya semua subkelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan     mendapatkan jalan tengah.
  • Integration artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangan, dan ditelaah.
KERAGAMAN BUDAYA SEBAGAI ASET

   Keragaman budaya sebagai aset untuk perekonomian bangsa perlu tetap kita lestarikan.  Manusia setiap waktu melakukan kegiatan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan yang dilakukan manusia tersebut bergantung pada tujuan masing-masing. Kegiatan itu akan terus dilakukan karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas, sedangkan alat untuk memenuhi kebutuhan terbatas.


    Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhannya disebut kegiatan ekonomi atau tindakan ekonomi. Kegiatan ekonomi sehari-hari terdiri atas produksi, distribusi, dan konsumsi. Produksi dilakukan oleh produsen sebagai upaya menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen kepada konsumen. Konsumen sebagai pengguna barang hasil produksi. Ketiga pelaku kegiatan ekonomi, yaitu konsumen, produsen, dan distributor memiliki kebergantungan satu sama lain.


  Parawisata adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bersumber dari pengembangan potensi keragaman budaya Indonesia. Potensi keragaman dan keunikan budaya Indonesia dari sejak dulu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Beberapa daerah di Indonesia seperti Bali, Lombok, Maluku, Sulawesi, dan Papua menyuguhkan pengalaman wisata yang sulit dilupakan oleh wisatawan. Bahkan, objek wisata yang terdapat di daerah-daerah tersebut menjadi tujuan wisata dari wisatawan mancanegara. Tercatat ribuan wisatawan asing mengunjungi Indonesia setiap tahunnya. Hal ini tentu mendatangkan devisa negara dalam jumlah besar, sehingga kegiatan pariwisata menjadi kegiatan ekonomi andalan nasional.


    Pariwisata merupakan kunjungan ke tempat-tempat yang memiliki daya tarik tertentu (objek wisata) untuk berekreasi, memperdalam ilmu pengetahuan, atau melakukan pekerjaan. Tempat-tempat tujuan wisata dapat dibedakan seperti berikut.
  1. Objek wisata alam, contohnya kebun binatang, taman nasional, pantai, danau, air terjun, dan pegunungan.
  2. Objek wisata rekreasi, contohnya kolam renang, pemancingan ikan, dan taman rekreasi.
  3. Objek wisata budaya, contohnya museum, candi, keraton, rumah adat, masjid kuno, benteng kuno atau bangunan-bangunan bersejarah lainnya.


   Perkembangan pariwisata yang pesat di Indonesia memacu munculnya gagasan-gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi. Apa yang dimaksud dengan gagasan-gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi? Gagasan-gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi adalah usaha individu atau kelompok untuk bisa mencapai kemandirian dan kesejahteraan. Usaha mencapai kemandirian dapat dilakukan dengan kegiatan kewirausahaan. Caranya dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan memodifikasinya menjadi lebih berguna dan bermanfaat.


    Banyak gagasan kreatif yang dapat dilakukan oleh masyarakat seperti membuka usaha penginapan, rumah makan, toko suvenir, biro perjalanan, toko-dan cendera mata, serta usaha-usaha kreatif lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar