ISBD Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial
PEMBAHASAN
MANUSIA DAN MASALAHNYA
Setiap
manusia memiliki masalah dan yang membedakan nya adalah volume dan jenis
masalahnya. Manusia dapat dikatakan dewasa jika mampu menyikapi masalah –
masalahnya. Manusia memiliki masalah sosial, masalah sosial adalah suatu kondisi dimana
terganggunya sebagian besar kehidupan masyarakat dan perlu dicari jalan
pemecahannya. Kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial selama dihadapkan kepada masalah sosial yang tak
dapat dipisahkan dalam kehidupan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dan
hubungannya dengan sesama manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya. Masalah
sosial ini tidaklah sama antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya
karena adanya perbedaan dalam tingkat perkembangan kebudayaannya, sifat
kependudukannya, dan keadaan lingkungan alamnya.
Disiplin
– disiplin ilmu pengetahuan yang tergolong ke dalam ilmu sosial telah
mempelajari hakikat masyarakat dengan perspektif yang berbeda – beda, maka
terhadap keanekaragaman dalam melihat dan mempelajarinya. Masalah – masalah
sosial merupakan hambatan dalam usaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.
Pemecahannya menggunakan cara yang diketahuinya dan yang berlaku, tetapi
aplikasinya menghadapi kenyataan, hal yang biasanya berlaku telah berubah, atau
terhambat pelaksanaanya. Masalah – masalah tersebut dapat terwujud sebagai
masalah sosial, masalah moral, masalah politik, masalah ekonomi, masalah agama,
atau masalah – masalah lainnya.
Yang
membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa masalah sosial
selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai – nilai moral dan pranata –
pranata sosial, serta ada kaitannya dengan hubungan – hubungan manusia itu
terwujud ( nisbet, 1961 ). Pengertian masalah sosial memiliki dua
pendenefisian, yang pertama itu adalah menurut umum atau warga masyarakat,
segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah soial, dan yang
kedua yaitu menurut para ahli masalah sosial adalah suatu kondisi atau
perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi,
mempunyai sifat yang dapat menimbulakan kekacauan terhadap kehidupan warga
masyarakat secara keseluruhan.
Salah
satu contoh yang kami ambil d buku masalah seorang pedagang kaki lima. Menurut
defenisi umum pedagang kaki lima bukan masalah sosial karena merupakan upaya
mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya, dan pelayanan bag warga masyarakat
pada taraf ekonomi tertentu sebaliknya para ahli perencanaan kota masyarakat
pedagang kaki lima sebagai sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan.
MANUSIA
MEMILIKI MASALAH KARENA
Perkembangan budaya, budaya berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah
akal, moral, sopan, tata krama. Sedangkan daya adalah unsur perbuatan jasmani/
kekuatan/ kemampuan untuk cipta, rasa, karya, karsa. Jadi perkembangan budaya
adalah perkembangan akal, moral, kesopanan, tata krama dalam perbuatan jasmani
agar mampu menciptakan, merasakan, membuat karya yang mampu digunakan oleh
manusia itu sendiri.
Budaya dibagi menjadi :1.Fisik (Semua budaya yang berbentuk benda.)
2.Non fisik (Berupa aturan, norma, adat – istiadat, sistem sosial. Proses terjadinya aturan, norma, adat–stiadat atas dasar kesepakatan masyarakat setempat dan tidak bersifat universal. Akal yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya.)
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR DI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
Ilmu
sosial budaya dasar sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat mempunyai tema
pokok sebagaimana dikemukakan oleh Temanggor dkk (2010), yaitu hubungan timbal
balik antara manusia dengan lingkungannya. Dengan wawasan tersebut agar dapat
menghasilkan tiga jens kemampuan secara simultan diantaranya adalah :
a.1. Kemampuan
personal artinya, yaitu para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan
sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan
kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai – nilai keagamaan, kemasyarakatan
dan keanekaragaman, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap
berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
b.2. Kemampuan
akademik artinya, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan
maupun tulisan, menguasai peralatan analisis maupun berfikir logis, kritis,
sistematis, analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi
dan merumuskan masalah yang di hadapi serta mampu menawarkan alternative
pemecahannya.
c.3. Kemampuan
professional artinya, yaitu kemampuan dalam bidang profesi sesuia keahlian
bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki pengetahun dan keterampilan yang
tinggi dalam bidang profesinya.
ISBD SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
SOSIAL BUDAYA
ISBD memberikan
alternative sudut pandang atas pemecahan masalah social budaya di masyarakat.
Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat Interdisiplin atau Multidisiplin,
khususnya ilmu-ilmu social dalam menghadapi masalah social.
Pendekatan dalam
ISBD lebih bersifat interdisiplin atau multidisiplin, khususnya ilmu-ilmu
sosial dalam menghadapi masalah sosial. Pendekatan dalam ISBD bersumber dari
dasar-dasar ilmu sosial dan budaya yang bersifat integrasi. ISBD digunakan
untuk mencari pemecahan masalah kemasyarakatan melalui pendekatan interdisipliner
atau multidisipliner ilmu-ilmu sosial dan budaya. Sedangkan pendekatan dalam
ilmu soaial lebih bersifat subject oriented, artinya berdasarkan sudut pandang
dari ilmu sosial tersebut. Misalnya, ilmu Ekonomi melihat suatu masalah melalui
perspektif Ekonomi serta pemecahan masalah melalui sudut pandang Ekonomi pula.
Sedangkan pendekatan yang mendalam dalam ISBD dibebankan pada ilmu sosial dan
budaya yang lebih bersifat toritis, baik menyangkut ruang lingkup, metode dan
sistematikanya.
Harus dipahami
bahwa manusia tidak terlepas dari gejala-gejala alam dan kehidupan lingkungan.
Alam dan manusia akan saling mempengaruhi, namun sebagai subject kehidupan
manusia perlu memperlakukan alam secara baik sehingga akan memberikan manfaat
bagi kesejehteraan hidupnya. Berdasarkan hal tersebut, beberapa perguruan
tinggi memberlakukan ISBD sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa dari program
ilmu alam atau ekstata. Dengan demikian, mahasiswa sebagai calon ilmuwan dan
profesional harapan bangsa mampu bertindak secara arif dan bijaksana.
Dalam ISBD juga mempelajari sistem
sosial. Sistem sosial adalah seperangkat aturan yang berlaku dalam kehidupan
masyarakat, yang kadang berbenturan juga dengan budaya. Benturan budaya itu adalah priksi
budaya ( karena memaksakan budaya/ norma/ kita dengan budaya/ norma orang lain.
Selain itu ISBD juga mempelajari mengenai sanksi. Intinya sanksi itu bersifat
menyakitkan.
Sanksi terbagi menjadi :
1.Moral (Hati nurani yang dibayangi rasa bersalah dan berdosa.)
2.Sosial (Sanksi dikucilkan masyarakat.)
3.Hukum / fisik (Apabila melakukan pelanggaran aturan, norma, adat maka akan diproses dipengadilan dan dipenjara (KUHAP).)
2.Sosial (Sanksi dikucilkan masyarakat.)
3.Hukum / fisik (Apabila melakukan pelanggaran aturan, norma, adat maka akan diproses dipengadilan dan dipenjara (KUHAP).)
ISBD sebagai integerasi dari ISD dan
IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan kosep-konsep budaya kepada
mahasiswa, sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya, sehingga
diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi
pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif. Pendekatan ISBD
juga merupakan akan
memperluas pandangan bahwa
masalah social, kemanusian,dan
budaya dapat didekati
dari berbagai sudut
pandang. Dengan wawasan sehingga mampu
mengkaji sebuah masalah
kemasyarakat yang lebih
kompleks, demikian pula dengan
solusi pemecahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar