Minggu, 29 Maret 2015

KEPRIBADIAN MENURUT KOENTJARANINGRAT

KEPRIBADIAN MENURUT KOENTJARANINGRAT

Setiap individu memiliki sifat yang unik. Satu orang dengan orang yang lain memiliki kepribadian yang berbeda. Kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk bertindak, berpikir, merasakan, cara berhubungan dengan orang lain, dan cara seseorang menghadapi masalah. Kepribadian sendiri terbentuk melalui proses sosialisasi yang panjang sejak kita dilahirkan. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat seseorang yang bisa berubah dan berkembang seiring proses sosialisasi yang dilakukan individu tersebut.
Koentjaraningrat, dalam bukunya yang berjudul "Pengantar Antropologi I", menyatakan bahwa kepribadian adalah susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan  seseorang. Menurut Prof. Laksono dalam kuliah pengantar antropologi I  definisi kepribadian adalah membicarakan unsur-unsur kesadaran akal dan jiwa yang membuat kita menjadi pribadi yang unik dalam bertingkah laku. Definisi tersebut juga terdapat di dalam Buku Pengantar Ilmu Antropologi karangan Koentjaraningrat yang serupa dengan pengertian tentang kepribadian itu sendiri.
Unsur-unsur Kepribadian 

1. Disposisi mental
“Seluruh penggambaran, apersepsi, pengamatan, konsep dan fantasi merupakan unsur-unsur pengetahuan seorang individu yang sadar” ( koentjaraningrat : 1981 : Hal 105 ). Dari hal tersebut kita bisa melihat bahwa di dalam hal kepribadian kita juga mengalami disposisi mental ketika individu itu sadar.

2. Apresepsi
Hasil pertemuan antara gambaran-gambaran yang lama dengan gambaran – gambaran yang baru. Apresepsi itu sendiri equivalen dengan persepsi. Dengan kata lain apresepsi itu adalah tindak lanjut setelah menentukan atau setelah terjadi disposisi mental.
 
3. Persepsi
Persepsi ini muncul ketika gambarn-gambaran yang lama dan baru kita fokuskan lebih jauh atau dengan kata lain gambaran yang dfokuskan secara intensif . Persepsi sendiri dilakukan setelah terjadi Apersepsi. Sedangkan persepsi biasanya terfokus pada “FAKTA”.
 
4. Konsepsi
Gambaran –gambaran abstrak yang kita miliki. Tentunya masih berkaitan dengan hubungan antar fakta.



5. Naluri
Perasaan yang terkandung dalam sistem organismenya atau tingkah laku yang sudah mendarah daging. Contoh : mahasiswa tidak lepas dari tas.

6. Perasaan
Ketika manusia memeiliki kehendak karena memiliki rasa untuk memiliki disaat itulah terjadi yang namanya emosi. Emosi ini sendiri muncul bisa positif bisa juga negatif.

7. Pengetahuan
Pengetahuan dapat memperkuat suatu pendapat karena yang dihasilkan adalah pengetahuan dan pengetahun itu bersifa selalu baru. 
 
8.  Fantasi
Gambaran atau khayalan seseorang yang dapat menimbulkan “kreatif”. Kreatif ini hubungan antara konsep dengan fantasi.
Kepribadian seseorang senantiasa berubah dan berkembang seiring dengan proses sosialisasi yang dilakukan orang tersebut. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang:




1. Faktor biologis
Setiap orang pasti memiliki warisan biologis yang berbeda dengan orang yang lainnya. Warisan biologis dapat berupa bentuk fisik yang berbeda antara satu orang dengan orang lain, bahkan pada anak kembar sekalipun. Karakteristik fisik seseorang dapat menjadi salah satu faktor penentu perkembangan kepribadian sesuai dengan bagaimana ia memahami keadaan dirinya dan bagaimana ia diperlakukan dalam masyarakat. 
2. Factor geografis dan  kebudayaan khusus
 Letak geografis yang berbeda akan menghasilkan jenis kebudayaan yang berbeda pula. Misalnya saja masyarakat pesisir yang menghasilkan kebudayaan nelayan, masyarakat pedesaan yang akan menghasilkan kebudayaan petani, dan kebudayaan masyarakat kota. Letak geografis ini sebenarnya hanya merupakan karakteristik kepribadian umum dari suatu masyarakat dan tidak semua warga masyarakat termasuk di dalamnya. Oleh karena itu dapat kita simpulkan bahwa kepribadian umum adalah kepribadian yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat atau anggota kelompok  yang hidup di dunia ini.
 
3. Faktor Pengalaman Kelompok
Sepanjang kehidupan seseorang, pasti ada kelompok-kelompok tertentu yang diserap gagasan-gagasan dan norma-normanya oleh seseorang. Kelompok keluarga adalah kelompok pertama yang akan dilalui oleh individu dan mungkin yang memiliki peranan paling penting bagi pembentukan kepribadian seseorang. Kelompok lain yang menjadi referensi individu dalam membentuk kepribadiannya adalah kelompok bermain. Peranan kelompok bermain ini akan semakin berkurang pengaruhnya seiring dengan pertambahnya usia seseorang Selain keluarga dan kelompok bermain, kelompok mejemuk juga memiliki peranan yang cukup besar bagi pembentukan kepribadian seseorang. Kelompo mejemuk menunjuk pada kenyataan masyarakat yang sangat beraneka ragam. Bermacam-macam kelompok masyarakat ini mempunyai pendangan-pandangan yang berbeda dalam memandang nilai dan norma. Dalam keadaan perbedaan seperti ini, seorang individu hendaknya menentukan sendiri apa yang dianggapnya baik bagi dirinya sehingga tidak terhanyut dalam arus perbedaan yang terjadi dalam masyarakat majemuk tempatnya berada.

4.   Faktor Pengalaman Unik


     Dua orang yang hidup di lingkungan yang sama, belum tentu memiliki kepribadian yang sama. Hal tersebut disebabkan karena pengalaman yang pernah didapatkan oleh masing-masing individu selalu bersifat unik dan tidak ada seorangpun yang menyamainya. Itulah mengapa dua orang individu yang hidup pada lingkungkungan yang sama tidak akan menghasilkan kepribadian yang sama, bahkan pada seseorang yang lahir kembar sekalipun

Peranan Manusia Makhluk Biologis, Sosial, Ekonomi, Politik, Hukum, Budaya, dan Psikologi

Peranan Manusia Makhluk Biologis, Sosial, Ekonomi, Politik, Hukum, Budaya, dan Psikologi

PEMBAHASAN

Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari beragam sisi. Manusia tidak hanya memiliki peranan sebagai makhluk biologis saja tetapi di samping itu ia juga memiliki peranan sebagai makhluk ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya, dan psikologi. Berikut ini dibahas beberapa peranan tersebut beserta contohnya

Manusia Sebagai Makhluk Biologis
Sebagai makhluk biologis, manusia (homo sapiens) sama seperti makhluk hidup lainnya yang mempunyai peran masing-pasing dalam menunjang system kehidupan. Sifat-sifat biologis manusia meliputi : kebutuhan makan, kebutuhan minum, dll. Namun, manusia tidak sama dengan hewan dalam upaya pemenuhannya. Karena mereka dianugerahi kelebihan berupa akal dan pikiran. 

Manusia Sebagai Makhluk Sosial 
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat. Selain itu, Allah SWT menganugerahi manusia akal dan pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup berdampingan dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakkan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial juga karena pada diri manusia terdapat dorongan atau kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Dan manusia tidak dapat disebut manusia jika ia tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Contoh : Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa alasan, yaitu :
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia. 

            Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi
Meskipun manusia memerlukan manusia lainnya dalam melakukan aktifitas sehari-hari, manusia tetap memiliki otonomi untuk menentukan nasibnya sendiri. Secara pribadi, manusia harus memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya. Kebutuhan manusia yang tak terbatas yang dihadapkan pada alat pemuas kebutuhan yang terbatas telah menimbulkan kegiatan ekonomi dimana didalamnya terdapat produksi, perdagangan dan distribusi barang dan jasa. Namun, dalam pemenuhan kebutuhannya itu manusia harus bertindak efisien (rasional) dan selalu mempertimbangkan pengorbanan dan hasil yang akan diperoleh. 
Ciri homo economicus :
a. Memiliki sifat tidak pernah puas
b. Banyak keinginan dan kebutuhan
c. Bertindak berdasarkan prinsip ekonomi
Contoh :
Setiap manusia butuh makan dan minum agar tetap hidup. Manusia membutuhkan pakaian agar dapat bergaul dengan baik dengan manusia lain. Manusia juga butuh rumah sebagai tempat tinggal. Pendidikan, kesehatan, hiburan, dan kebutuhan lainnyajuga diperlukan manusia agar dapat hidup dengan layak. Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia memerlukan uang. Sementara untuk memperoleh uang manusia harus bekerja. Setelah bekerja dan mendapatkan uang, uang tersebut kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhannya., sebagian ditabung untuk kebutuhan yang akan datang.
Jadi, manusia selalu penuh perhitungan dalam setiap tindakannya. Karena itulah manusia disebut sebagai makhluk ekonomi (homo economicus) karena manusia selalu memikirkan cara dalam upaya pemenuhan kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.

Manusia Sebagai Makhluk Politik
           Manusia adalah zoon politicon, kata plato dalam bukunya Republica. Sebagai bagian dari zoon politicon, manusia secara individual merupakan elemen terkecil dari sebuah negara. Politik merupakan manifestasi dari keinginan manusia untuk mendapatkan kekuasaan dan pengaruh baik dalam komunitas yang kecil maupun yang lebih besar.
Contoh :
Manusia melakukan berbagai kegiatan politik baik bergabung dengan parpol, kampanye pemilihan BEM, ketua kelas, dan lain-lain. Setiap aksi untuk mendapatkan jabatan merupakan kegiatan politik. 
Manusia Sebagai Makhluk Hukum 

         Manusia merupakan makhluk yang berinteraksi satu sama lain dan memerlukan sebuah aturan khusus yang dapat menjaga kepentingan antar individu agar tidak saling merugikan. Pembuatan hukum yang menjadi konsensus dari sebuah komunitas maupun dalam ruang lingkup manusia sebagai warga negara dan warga dunia serta pemberian sanksi bagi para pelanggarnya menjadi sebuah kebutuhan agar manusia dapat hidup dengan nyaman dan tidak saling merugikan.
Contoh :
Manusia dalam hal bertetangga memiliki kegemaran masing-masing. Mendengarkan musik merupakan hak setiap manusia. Namun, ketika musik tersebut diperdengarkan dengan kencang maka hak mendengarkan musick tersebut telah melanggar hak orang lain untuk tidak diganggudengan suara music yang kencang. Maka dibuatlah norma hokum tentang tata aturan mengenai hidup dalam sebuah lingkungan. Dalam hal yang lebih resmi, aturan dibuat dalam bentuk Undang-Undang atau peraturan tertulis lainnya dengan sanksi yang lebih jelas dan tegas.

Manusia Sebagai Makhluk Budaya
       Budaya adalah hasil dari karsa dan karya manusia yang merepresentasikan bagaimana cara hidup, aturan dan kebiasaan yang berlaku pada suatu komunitas. Tidak jarang budaya berhubungan erat dengan kondisi alam tempat komunitas itu berada. Dimana kondisi alam yang membentuk perilaku dari sebuah masyarakat.

Contoh :
a.  Perilaku
Perilaku merupakan cara bertindak atau bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (pattern of behavior) masyarakatnya.

b.  Bahasa
Bahasa merupakan sebuah sitem symbol-simbol yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan ditangkap dengan telinga (auditory). Ralp Linton mengatakan salah satu sebab paling penting dalam melambangkan budaya sampai mencapai tingkat seperti sekarang ini adalah pemakaian bahasa. Bahsa berfungsi sebagai alat berpikir dan berkomunikasi. Tanpa kemampuan berpikir dan berkomunikasi budaya tidak aka nada.
c.  Materi
Budaya materi adalah hasil dari aktivitas atau perbuatan manusia. Bentuk materi misalnya pakaian, perumahan, kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat transportasi. Unsur-unsur materi dalam budaya dapat diklasifikasikan dari yang kecil sampai ke yang besar adalah sebagai berikut :
     • Items, merupakan unsur terkecil dalam budaya
     • Trait, merupaka gabungan dari beberapa unsure terkecil
     • Kompleks budaya, gabungan dari beberapa items dan trait
     • Aktivitas budaya, merupakan gabungan dari beberapa kompleks budaya

Gabungan dari beberapa aktivitas budaya menghasilkan unsur-unsur budaya menyeluruh (culture universal). Terjadinya unsur-unsur budaya tersebut dapat melalui discovery (penemuana atau usaha yang disenagja untuk menemukan hal-hal baru).
Manusia Sebagai Makhluk Psikologi

      Selain dipengaruhi kekuatan fisik, manusia juga memiliki akal, pikiran, dan perasaan yang mempengaruhi keputusan dalam hidupnya. Karena manusia berinteraksi dengan lingkungannya maka hal ini membentuk kepribadian. Sesuai pengertian dari Sigmund Freud dalam istilah psikologi modern didefinisikan sebagai perilaku dalam hubungannya dengan lingkungan.
Contoh :

         Manusia memiliki hubungan emosi dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Manusia merasa depresi ketika melihat kehancuran yang terjadi pada tempat tinggalnya karena manusia memiliki hubungan emosional dengan tempat dimana ia tinggal lama dan memiliki kenangan. Dan setiap kondisi psikologis itu akan mempengaruhi bagaimana ia bertindak, mencari solusi, dan mengambil keputusan. Kondisi psikologis juga terkadang mempengaruhi kesehatan manusia.

ISBD Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial

ISBD Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial

PEMBAHASAN

MANUSIA DAN MASALAHNYA
            Setiap manusia memiliki masalah dan yang membedakan nya adalah volume dan jenis
masalahnya. Manusia dapat dikatakan dewasa jika mampu menyikapi masalah – masalahnya. Manusia memiliki masalah sosial, masalah sosial adalah suatu kondisi dimana terganggunya sebagian besar kehidupan masyarakat dan perlu dicari jalan pemecahannya. Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial selama dihadapkan kepada masalah sosial yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dan hubungannya dengan sesama manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya. Masalah sosial ini tidaklah sama antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya karena adanya perbedaan dalam tingkat perkembangan kebudayaannya, sifat kependudukannya, dan keadaan lingkungan alamnya.

Disiplin – disiplin ilmu pengetahuan yang tergolong ke dalam ilmu sosial telah mempelajari hakikat masyarakat dengan perspektif yang berbeda – beda, maka terhadap keanekaragaman dalam melihat dan mempelajarinya. Masalah – masalah sosial merupakan hambatan dalam usaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Pemecahannya menggunakan cara yang diketahuinya dan yang berlaku, tetapi aplikasinya menghadapi kenyataan, hal yang biasanya berlaku telah berubah, atau terhambat pelaksanaanya. Masalah – masalah tersebut dapat terwujud sebagai masalah sosial, masalah moral, masalah politik, masalah ekonomi, masalah agama, atau masalah – masalah lainnya.
Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai – nilai moral dan pranata – pranata sosial, serta ada kaitannya dengan hubungan – hubungan manusia itu terwujud ( nisbet, 1961 ). Pengertian masalah sosial memiliki dua pendenefisian, yang pertama itu adalah menurut umum atau warga masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah soial, dan yang kedua yaitu menurut para ahli masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulakan kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan.
Salah satu contoh yang kami ambil d buku masalah seorang pedagang kaki lima. Menurut defenisi umum pedagang kaki lima bukan masalah sosial karena merupakan upaya mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya, dan pelayanan bag warga masyarakat pada taraf ekonomi tertentu sebaliknya para ahli perencanaan kota masyarakat pedagang kaki lima sebagai sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan.
 

MANUSIA MEMILIKI MASALAH KARENA
       Perkembangan budaya, budaya berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal, moral, sopan, tata krama. Sedangkan daya adalah unsur perbuatan jasmani/ kekuatan/ kemampuan untuk cipta, rasa, karya, karsa. Jadi perkembangan budaya adalah perkembangan akal, moral, kesopanan, tata krama dalam perbuatan jasmani agar mampu menciptakan, merasakan, membuat karya yang mampu digunakan oleh manusia itu sendiri.
Budaya dibagi menjadi :
1.Fisik (Semua budaya yang berbentuk benda.)
2.Non fisik (Berupa aturan, norma, adat – istiadat, sistem sosial. Proses terjadinya aturan, norma, adat–stiadat atas dasar kesepakatan masyarakat setempat dan tidak bersifat universal. Akal yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya.)

 
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR DI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
Ilmu sosial budaya dasar sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat mempunyai tema pokok sebagaimana dikemukakan oleh Temanggor dkk (2010), yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Dengan wawasan tersebut agar dapat menghasilkan tiga jens kemampuan secara simultan diantaranya adalah :
a.1. Kemampuan personal artinya, yaitu para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai – nilai keagamaan, kemasyarakatan dan keanekaragaman, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
b.2. Kemampuan akademik artinya, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis maupun berfikir logis, kritis, sistematis, analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang di hadapi serta mampu menawarkan alternative  pemecahannya.
c.3. Kemampuan professional artinya, yaitu kemampuan dalam bidang profesi sesuia keahlian bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki pengetahun dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
ISBD SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SOSIAL BUDAYA
ISBD memberikan alternative sudut pandang atas pemecahan masalah social budaya di masyarakat. Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat Interdisiplin atau Multidisiplin, khususnya ilmu-ilmu social dalam menghadapi masalah social. 
Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat interdisiplin atau multidisiplin, khususnya ilmu-ilmu sosial dalam menghadapi masalah sosial. Pendekatan dalam ISBD bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial dan budaya yang bersifat integrasi. ISBD digunakan untuk mencari pemecahan masalah kemasyarakatan melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner ilmu-ilmu sosial dan budaya. Sedangkan pendekatan dalam ilmu soaial lebih bersifat subject oriented, artinya berdasarkan sudut pandang dari ilmu sosial tersebut. Misalnya, ilmu Ekonomi melihat suatu masalah melalui perspektif Ekonomi serta pemecahan masalah melalui sudut pandang Ekonomi pula. Sedangkan pendekatan yang mendalam dalam ISBD dibebankan pada ilmu sosial dan budaya yang lebih bersifat toritis, baik menyangkut ruang lingkup, metode dan sistematikanya.
Harus dipahami bahwa manusia tidak terlepas dari gejala-gejala alam dan kehidupan lingkungan. Alam dan manusia akan saling mempengaruhi, namun sebagai subject kehidupan manusia perlu memperlakukan alam secara baik sehingga akan memberikan manfaat bagi kesejehteraan hidupnya. Berdasarkan hal tersebut, beberapa perguruan tinggi memberlakukan ISBD sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa dari program ilmu alam atau ekstata. Dengan demikian, mahasiswa sebagai calon ilmuwan dan profesional harapan bangsa mampu bertindak secara arif dan bijaksana.
             Dalam ISBD juga mempelajari sistem sosial. Sistem sosial adalah seperangkat aturan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat, yang kadang berbenturan juga dengan budaya. Benturan budaya itu adalah priksi budaya ( karena memaksakan budaya/ norma/ kita dengan budaya/ norma orang lain. Selain itu ISBD juga mempelajari mengenai sanksi. Intinya sanksi itu bersifat menyakitkan.
Sanksi terbagi menjadi :
1.Moral (Hati nurani yang dibayangi rasa bersalah dan berdosa.)
2.Sosial (Sanksi dikucilkan masyarakat.)
3.Hukum / fisik (Apabila melakukan pelanggaran aturan, norma, adat maka akan diproses dipengadilan dan dipenjara (KUHAP).)
      ISBD sebagai integerasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan kosep-konsep budaya kepada mahasiswa, sehingga mampu mengkaji masalah sosial, kemanusiaan, dan budaya, sehingga diharapkan mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif. Pendekatan  ISBD  juga  merupakan  akan  memperluas  pandangan  bahwa  masalah social, kemanusian,dan  budaya  dapat  didekati  dari  berbagai  sudut  pandang. Dengan  wawasan sehingga  mampu  mengkaji  sebuah  masalah  kemasyarakat  yang  lebih  kompleks, demikian  pula dengan solusi pemecahannya.

Keragaman Budaya Sebagai Sumber Konflik dan Sebagai Aset Budaya

Keragaman Budaya Sebagai Sumber Konflik Dan Sebagai Aset Budaya 

 

PEMBAHASAN 

Konflik Yang Timbul Akibat Adanya Keberagaman Budaya

1)      STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA
     Secara sosiologis, masyarakat Indonesia memiliki struktur sosial yang bersifat majemuk atau heterogen. Sifat masyarakat majemuk adalah sulit mengadakan integrasi sosial diantara kelompok sosial, sehingga dapat muncul konflik sosial yang mengganggu integrasi dan keutuhan masyarakat.
Ciri-ciri masyarakat majemuk menurut  van de Berghe :
  1. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda satu sama lain.
  2. Memiliki struktur sosial yang terbagi ke dalam lembaga yang bersifat komplementer
  3. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial dasar.
  4. Seringkali terjadi konfilik di anatara kelompok yang satu dengan lainnya.
  5. Intergrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan di bidang ekonomi
  6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok dengan kelompok lain.
Hal-hal tersebut menyebabkan adanya diferensiasi sosial antara satu kelompok dengan kelompok lain. Diferensiasi sosial tersebut diantaranya adalah :
  1. Diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaan adat istiadat (custom differentiation), karena adanya perbedaan etnik, budaya, agama, dan bahasa.
  2. Diferensiasi yang disebabkan oleh perbedaan struktural (structural differentiation) karena adanya perbedaan kemampuan untuk mengakses sumber-sumber ekonomi dan politik.
2.    KONFLIK SOSIAL BERNUANSA SARA

     Konflik SARA ini terjadi akibat perbedaan suku bangsa, bahasa, ras, agama, kedaerahan, adat istiadat, dan budaya yang berpotensi mengancam integrasi Nasional. Salah satu contoh dari konflik sosial yang bernuansa SARA ini adalah perang Sampit. Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari pulau Madura. Konflik tersebut pecah pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak. Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan tempat tinggal. Banyak warga Madura yang juga ditemukan dipenggal kepalanya oleh suku Dayak.

3.     PRIMODIALISME DAN POLITIK ALIRAN

        Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya. Di bidang politik, muncul kecenderungan terjadinya politik aliran, yaitu kegiatan politik praktis anggota masyarakat yang didorong oleh sentimen primordial.  Pada saat ini, kecenderungan politik aliran tercermin dari pembentukan berbagai partai-partai berbasis agama yang ada di Indonesia, seperti PKS, PDS, PBB, PPP, dan Partai Krisna.

4.     SIKAP ETNOSENTRISME

     Etnosentrisme adalah sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain. Apabila tidak dikelola dengan baik, perbedaan buaya dan adat istiadat antarkelompok masyarakat tersebut akan menimbulkan konflik sosial akibat adanya sikap etnosentrisme dan dapat mendorong terjadinya sikap Xenophobia, yaitu perasaan kebencian terhadap orang asing yang berlebihan. Selain memiliki dampak negatif, sikap Etnosentrisme juga memiliki dampak positif untuk meningkatkan rasa nasionalisme pada suatu bangsa. Contoh positif sikap Etnosentrisme adalah pada saat terjadinya sengketa masalah kepulauan Ambalat di Kalimantan Selatan yang diklaim sebagai daerah Malaysia. Semenjak itu, muncul gelombang unjuk rasa yang dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat yang menuntut ketegasan pemerintah untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Adapun cara pemecahan konflik tersebut adalah sebagai berikut :
  • Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
  • Subjunction atau Domination, yaitu pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah dan menaatinya.
  • Majority rule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan dengan voting.
  • Minority consent, artinya kelompok mayoritas yang menang.
  • Compromise, artinya semua subkelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan     mendapatkan jalan tengah.
  • Integration artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangan, dan ditelaah.
KERAGAMAN BUDAYA SEBAGAI ASET

   Keragaman budaya sebagai aset untuk perekonomian bangsa perlu tetap kita lestarikan.  Manusia setiap waktu melakukan kegiatan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan yang dilakukan manusia tersebut bergantung pada tujuan masing-masing. Kegiatan itu akan terus dilakukan karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas, sedangkan alat untuk memenuhi kebutuhan terbatas.


    Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhannya disebut kegiatan ekonomi atau tindakan ekonomi. Kegiatan ekonomi sehari-hari terdiri atas produksi, distribusi, dan konsumsi. Produksi dilakukan oleh produsen sebagai upaya menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen kepada konsumen. Konsumen sebagai pengguna barang hasil produksi. Ketiga pelaku kegiatan ekonomi, yaitu konsumen, produsen, dan distributor memiliki kebergantungan satu sama lain.


  Parawisata adalah salah satu kegiatan ekonomi yang bersumber dari pengembangan potensi keragaman budaya Indonesia. Potensi keragaman dan keunikan budaya Indonesia dari sejak dulu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Beberapa daerah di Indonesia seperti Bali, Lombok, Maluku, Sulawesi, dan Papua menyuguhkan pengalaman wisata yang sulit dilupakan oleh wisatawan. Bahkan, objek wisata yang terdapat di daerah-daerah tersebut menjadi tujuan wisata dari wisatawan mancanegara. Tercatat ribuan wisatawan asing mengunjungi Indonesia setiap tahunnya. Hal ini tentu mendatangkan devisa negara dalam jumlah besar, sehingga kegiatan pariwisata menjadi kegiatan ekonomi andalan nasional.


    Pariwisata merupakan kunjungan ke tempat-tempat yang memiliki daya tarik tertentu (objek wisata) untuk berekreasi, memperdalam ilmu pengetahuan, atau melakukan pekerjaan. Tempat-tempat tujuan wisata dapat dibedakan seperti berikut.
  1. Objek wisata alam, contohnya kebun binatang, taman nasional, pantai, danau, air terjun, dan pegunungan.
  2. Objek wisata rekreasi, contohnya kolam renang, pemancingan ikan, dan taman rekreasi.
  3. Objek wisata budaya, contohnya museum, candi, keraton, rumah adat, masjid kuno, benteng kuno atau bangunan-bangunan bersejarah lainnya.


   Perkembangan pariwisata yang pesat di Indonesia memacu munculnya gagasan-gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi. Apa yang dimaksud dengan gagasan-gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi? Gagasan-gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi adalah usaha individu atau kelompok untuk bisa mencapai kemandirian dan kesejahteraan. Usaha mencapai kemandirian dapat dilakukan dengan kegiatan kewirausahaan. Caranya dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dan memodifikasinya menjadi lebih berguna dan bermanfaat.


    Banyak gagasan kreatif yang dapat dilakukan oleh masyarakat seperti membuka usaha penginapan, rumah makan, toko suvenir, biro perjalanan, toko-dan cendera mata, serta usaha-usaha kreatif lainnya.